Makanan adalah pemersatu keluarga dan teman karena kebiasaan makan bersama, baik di kantor, di restaurant, maupun di rumah. Banyak yang menjadikan ‘food hunting’ sebagai kegemaran, ataupun kegiatan akhir pekan. Saat sedang bosan, jenuh bekerja atau belajar, salah satu kegiatan yang paling mudah adalah mencari cafe atau restaurant agar dapat suasana baru. Tak jarang juga yang dapat insipirasi sambil minum kopi dan makan cemilan di kafe.

Namun pandemi Covid-19 ini merubah segalanya, termasuk kebiasaan menikmati makanan. Sekarang, banyak yang lebih suka membeli makanan melalui sistem online atau take-away sehingga trend lunch box juga ikut naik.

Lunch box kini semakin populer dan digunakan oleh pelaku bisis kuliner besar dan juga UMKM. Bentuk pun beragam. Di era serba praktis sekarang ini, konsumen juga menginginkan sesuatu yang serba cepat dan mudah. Dengan lunch box, konsumen bisa menikmati makanan dengan mudah dan tak harus lagi membuang waktu untuk memindahkan makanan ke piring dan mangkok. Tak hanya itu, dengan lunch box, makanan dapat dengan mudah di simpan. Banyak lunch box yang juga didesain agar dapat bertahan di dalam kulkas dan microwave.

Yang perlu di khawatirkan saat membeli makanan secara online ataupun take-away adalah bahan pembungkusnya. Umumnya, lunch box yang dipakai masih menggunakan plastik dan juga styrofoam. Hal tersebut mengakibatkan polusi sampah semakin meningkat, dan pada akhirnya mencemari lingkungan, sungai dan laut. Selain itu, plastik yang terdegradasi akan menjadi microplastik yang berbahaya untuk kesehatan.

Dengan adanya social media dan maraknya kampanye diet plastik sekarang ini, masyarakat semakin sadar dengan permasalahan lingkungan dan pemahaman akan alternatif yang ramah lingkungan semakin meningkat. Banyak juga yang rela mengeluarkan uang sedikit lebih mahal untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan.

Masyarakat semakin pintar memilih dan menekankan komitmen pelaku bisnis terhadap lingkungan. Sebagai pemilik bisnis kuliner, anda perlu memastikan bahwa anda sudah mengambil pendekatan yang tepat, yaitu menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah.

Berdasarkan studi Global Ad Impressions 2020 dari Advertising Specialty Institute (ASI), 46% konsumen dilaporkan memiliki pendapat yang lebih baik tentang pengiklan jika produk promosi yang mereka terima adalah ramah lingkungan.

Menurut survei mengenai keputusan pembelian yang dilakukan oleh EPA (United states Enviromental Protection agency), lebih dari 19.000 konsumen dari total 28 negara, berusia 18-73 tahun menunjukan bahwa betapa pentingnya bahan yang digunakan dalam berbagai produk dan kemasannya bagi konsumen.

Menggunakan lunch box yang ramah lingkungan dapat membantu meningkatkan penjualan Anda.

Dengan memilih lunch box yang ramah lingkungan, anda tak hanya mempermudahkan konsumen untuk menikmati makanan. Anda juga menarik pelanggan dengan membangun nama positif untuk perusahaan Anda secara keseluruhan.